Aku memang tak pernah berharap untuk bisa engkau pahami apa yang sesungguhnya aku inginkan dalam kehidupan ini, karena aku sendiri belum bisa memastikan apa yang sesungguhnya terjadi dengan diriku dan sekitarku, kawan! Tak akan pernah aku bisa memahami apa pun yang sebenarnya engkau butuhkan untuk bisa menyenangkan hati dan jiwamu demi kelangsungan hidupmu. Aku teramat lelah dan sangatlah letih untuk sekedar menyapamu lewat kabar kabar angin yang mungkin bisa engkau baca. Atau lewat gemuruh ombak yang sangatlah mungkin engkau menjelaskannya. Karena ketakutan mu seakan akan tak pernah ada lagi. Ketakutan hanyalah sebuah simbolis bak sinetronnya kaca kaca kemunafikan.ย Penuh intrix namun tetap tak bisa menjelaskan akhir dari keterlibatan harapan itu sendiri. Sebegitu parahkan engkau bisa dengan seenaknya melumat sajian sajian yang kadang hanya sebuah imajinasi nalar kebodohan saja?
Ach, aku tetap tak pernah mengerti, kawan! Tak akan pernah memahami semua yang ada di dalam pemikiranmu tentang aku dan sekitarku. Karena nafsu lebih menjantankan egomu. Karena iblis telah mengotori vagina akal sehatmu. Lalu sampai kapan engkau akan bisa menerima kehadiranku dalam kancah yang sebenar benarnya, kawan! Terlalu sakit aku melihat banyak tangisan serta rintihan yang ku dengar dan kulihat saat aku datang dalam gelombang yang mungkin tak pernah engkau duga. Berhentilah menjadi penggagas sinetronnya akal kerakusan duniawimu. Jadilah rawa untuk menerima hujanku. Jadilah keteduhan saat sentilan anginku menyapa agakย keras. Dan jadilah sahabat untuk sabda alam yang mungkin akan segera punah.
sekitar rawa rawaย pinggiran bogor
Mau kan peduli dengan lingkungan sahabat?
16 Juni 2009 at 14:52
Peduli lingkungan akan baik sekali sahabat…
Tapi masih agak bingung mereka makna “vagina akal sehatmu”..
NB: Mesti ditulis kategori dewasa juga kali ya Blue.. ๐
16 Juni 2009 at 14:59
telah lama akupun begitu berusaha melindungimu dari muka-muka sampah menjijikan tapi benar-benar vagina akal sehatku telah teracuni kotoran-kotoran iblis yang membuatku terlalu sering melupakanmu.
maafkan oooh nestapa bagimu..
16 Juni 2009 at 19:17
emang dahhsyat hembusan angin yang kau tiupkan, pohon beringin pun sempat terkoyak, samudra pasang pun tanpa makna, tanah retak pun kau sapa. sang mentari selalu menemanimu.
Smel Gud Blue ๐
16 Juni 2009 at 22:38
Benar sekali alam mulai kehilangan keseimbangannya…
Semoga kita bisa berbuat untuk tetap peduli lingkungan,,,
17 Juni 2009 at 05:33
sedikit saja kepedulian dari masing2 insan bumi,hasilnya sungguh berarti
salam ari desa
17 Juni 2009 at 10:10
duhhhhh manstep tunglisangnya… hebratttt
17 Juni 2009 at 11:34
hmm.. keseimbangan sudah berubah.. keseimbangan diri manusia sudah terganggu ruaaaar biasaaa.. berdampak kepada keseimbangan alam yang semakin kurang bersahabat
Salam Sayang
17 Juni 2009 at 22:03
hahaha…bukan blue, kalo ga bisa begini… ๐
-salam- ^_^
17 Juni 2009 at 22:34
mauuu mas bluuue ๐
17 Juni 2009 at 23:55
Jadi ingat tulisan ku di sini tentang peduli.
salam superhangat
18 Juni 2009 at 11:01
๐
18 Juni 2009 at 19:01
aku mau
18 Juni 2009 at 22:08
aku ketiduran di angkot blue…
23 Juni 2009 at 06:32
alam mulai menampakkan ketidakseimbangannya atas perbuatan tangan2 yang tak bertanggung jawab *nyambung nggak* he2
18 Maret 2011 at 07:49
eng ing eng…
Selamat Pagi Om
Abdi os maca tapi teu tiasa koment.. heheh
18 Maret 2011 at 08:20
duh, iya, lingkunganku… bener2 harus kita perbaiki segera.
18 Maret 2011 at 08:37
nice article. setuju banget lingkungan alam adalah diri kita. kita patut merawat dan menjaganya ๐
19 Maret 2011 at 02:05
kunjungan perdana ๐
salam kenal ya ^^
19 Maret 2011 at 02:36
Bahasa alam, kini, tak dapat dipahami oleh bahasa manusia, karena manusia memang hanya memiliki pikiran yang dangkal. Sehingga keduanya tidak bisa bertemu dalam satu meja diskusi mesra. Manusia menguasai, terlalu menguasai alam, maka kini, tanpa diduga-duga, alam pun dapat menguasai manusia, serupa yang baru saja terjadi di Miyagi, Jepang.
19 Maret 2011 at 12:35
Sabda alam, aku jadi ingat Semesta Bertasbih. Semoga kita bisa menjaga alam, alam sadar dan alam gaib… *lho…
19 Maret 2011 at 13:42
tulisan dikau bahasanya agak jorok tapi enak ya, ada pagina2nya… hahahaha
19 Maret 2011 at 15:12
Alam adalah titipan terbesar dari Tuhan, harus dan wajib menjaganya,,,
kata2 yang dipilih, dasyat pisan euy,,, hehhe,,
19 Maret 2011 at 20:27
Salam lestari…..
20 Maret 2011 at 00:25
aku masih mencoba memahami makna terdalam pada tulisan ini…
apa kabar sobat
26 Maret 2011 at 23:20
kata-kata yang dalam sobat.
ohya, maaf baru sempat BW ke sini. kebetulan seminggu lalu saya kecelakaan, jadi tidak bisa BW. tapi sekarang sudah mulai kembali ke rutinitas normal.
anyway, have a nice day ^^